,

Keperawanan Bukan Hal Penting di Jepang, Simak Fakta-Faktanya!



Lotus-ID - Jika bicara soal keperawanan, bagi orang Jepang yang kebanyakan pemalu, pertanyaan itu tidak ada jawabannya. Keperawanan bagi gadis Jepang masih sesuatu yang memalukan untuk dibicarakan secara terbuka. Walau begitu, di sisi lain keperawanan juga merupakan sesuatu yang kurang penting. Konon sebagian besar gadis Jepang berusia 18-25 tahun sudah tak perawan lagi.

Melalui survey, seperti yang dikutip dari kompas.com (diakses 08/03/2018), diketahui hanya 38,7% dari sampel gadis berusia 18-34 tahun yang menyatakan diri masih perawan. Dengan kata lain, proporsi gadis yang tak perawan jauh lebih besar. Meskipun aktivitas yang tak normatif bagi kita itu begitu lumrah di Jepang, tetapi angka kelahiran malah semakin menyusut saja, sementara itu jumlah kematian jauh lebih besar.

Kembali lagi pada keperawanan, beberapa literatur bahkan menyiratkan jika ada rasa malu jika seorang gadis di usia 25 tahun masih berstatus perawan. Bahkan yang lebih parahnya, seperti dikutip dari laman j-cul.com (diakses 08/03/2018), perilaku seperti itu juga cukup banyak dilakukan pada kerabat sedarah. Untuk lebih mendalaminya, 5 hal ini dijamin akan membuatmu tercengang;



1) Masa SMA Merupakan Masa untuk Melepas Keperawanan





Dikutip dari laman keepo.me (diakses 08/03/2018), sebuah survey terbatas mengemukakan bahwa 57% gadis di Jepang melepas keperawanannya di masa SMA.


2) Keluarga Tahu tapi tak Peduli




Ayah dan Ibu dari si gadis bisa dengan mudah mengetahui apa dan bagaimana kegiatan si anak bersama pacar, bahkan semisal yang ditanyakan soal “keperawanan”. Setelah mengetahuinya, para orang tua biasanya hanya berkomentar biasa saja layaknya membicarakan kegiatan sekolah. Mereka sebenarnya berharap anaknya melepas keperawanan dengan suami sah setelah menikah, tetapi jika itu sudah terjadi ya sudah, mau bagaimana lagi? Mereka tak kuasa menahan gempuran zaman dan budaya si anak.


3) Keperawanan Bukan untuk Pacar tapi Teman Dekat




Dalam usia remaja, rasa ingin tahu perihal “keperawanan” itu sangat kuat. Mereka yang tak memiliki pacar, tetapi memiliki teman dekat yang sangat baik akan melakukan aktivitas itu untuk sekadar bersenang-senang. Dikutip dari keepo.me (diakses 08/03/2018), 40% gadis Jepang memberikan keperawanannya pada teman lelakinya, bukan pacarnya.
4) Alasan Kenapa Cewek Jepang Perawan





Budayanya berbeda dengan Indonesia, mereka yang cantik dan menarik kemungkinan besar telah melepas keperawanannya. Namun, bagi yang berwajah kurang bagus atau memiliki kelainan bentuk wajah, mereka inilah yang biasanya masih perawan. Jumlah mereka hanya sekitar 6 % saja.


5) Pergaulan Bebas di Luar Nikah Merupakan Hal Lumrah






Dilansir dari laman budayajepang.wordpress.com (diakses 08/03/2018), penulis blog menghadiri sebuah acara pernikahan, tersaji sesi cuplikan lewat layar proyektor yang menampilkan kisah asmara kedua mempelai mulai dari berkenalan hingga menikah. Di akhir sesi pemutaran tersebut, dengan terang-terangan mereka menampilkan hasil tes urin yang menyatakan bahwa si mempelai perempuan telah positif hamil, dan hal itulah yang menyebabkan mereka memutuskan menikah. Di Indonesia, hal itu akan menjadi aib bagi kedua keluarga besar mempelai, dan tak mungkin disetel terang-terangan di acara pernikahan.


Jepang, betapapun mereka, memiliki ideologi, sistem hidup, dan keyakinanannya sendiri. Tentu saja kita juga memiliki prinsip hidup dan keyakinan sendiri yang tidak bisa disamaratakan dengan Jepang. Tidak semua di Jepang baik bagi kita, pun tidak semua yang ada di kita buruk dan terbelakang. 



(dari https://www.kaskus.co.id/thread/5aa13440a09a396c1c8b456e/jepang-tempat-aneh-bagi-perawan-keperawanan-gadis-mudanya-selesai-di-masa-sma/ )
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar